Selasa, 10 Maret 2020

Jika Aku Milikmu Part 1

RESENSI NOVEL 
Karya Lusi Rahmawati


Identitas Buku
Judul : Jika Aku Milikmu
Pengarang : Bernard Batubara 
Penerbit : Gagas Media
Kota Terbit : Jakarta Selatan 
Tahun Terbit : 2015, cetakan pertama
Jumlah Halaman : 262 halaman 
Kategori Buku : Novel 
ISBN : 979-780-839-6

Prolog 

Betapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk yakin bahwa dia benar-benar sedang jauth cinta? Sejak beberapa bulan belakangan, pertanyaan itu berputar-putar dikepala sarif dan tampaknya kian menguat saat ia berhadapan dengan seorang gadis. Ia dan gadis tersebut berdiri di area luar pintu keberangkatan Bandar Udara Supadio, Pontianak. Untuk beberapa saat, merka hanya saling pandang, tidak acuh kepada orang-orang yang berkerumun di sekitar mereka; para penumpang dan pengantar yang juga sedang akan mengucapkan kata berpisah. Bandara adalah tempat yang merekam perpisahan dan kesedihan paling tulus dan sari akan segera melakukan perpisahan dengan gadis didepannya. 

Novel berjudul “Jika Aku Milikmu” bercerita mengenai kisah seorang laki-laki yang bernama Sarif Tizarudin yang berkuliah di Jakarta karena , berambisi mengejar mimpinya sebagai seorang penulis. Sarif memang dipenuhi dengan impian yang membakar jiwanya, impian yang jelas-jelas ditentang oleh ayahnya sendiri yang berasal dari Pontianak. Nuraini Abubakar adalah gadis yang disukainya sejak dibangku SMA,ia merupakan adik kelas sarif seorang gadis pemain biola. Kisah cinta Sarif dan Nur diselimuti oleh keragu-raguan. Setelah empat tahun sarif menyelesaikan kuliahnya di Jakarta, ia kembali lagi ke Pontianak agar membantu ayahnya untuk mengurus pameran buku dalam rangka mencalonkan diri menjadi walikota kelahirannya dan Nur pun menjadi alasan mengapa sarif kembali lagi ke Pontianak karena, sudah sekian lama ia menyimpan perasaan kepadanya. Kemudian sarif mengemudi mobil sedan milik ayahnya. Didalam mobil itu, hanya ada dirinya sendiri. Ia berkendara melintasi Jalan Gajah Mada. Sarif pun bertujuan untuk ke sebuah mal di pusat Kota Pontianak yang ia miliki. Sebenarnya, dari rumah orang tuanya di Jalan Rajawali, ia tidak perlu melewati Jalan Gajah Mada untuk menempuh mall tersebut. 

Namun, sebuah alasan karena jalan tersebut menyimpan memori di masa lalu sarif. Ketika Sarif membantu ayahnya dalam pameran buku dia tidak sengaja bertemu dengan Nur yang sedang membaca sebuah buku yang sangat tebal dan dia tampak begitu serius membaca buku tersebut. Sarif pun mendekat. Gadis tersebut menyadari seseorang yang menghampirinya. Nur pun terkejut dan tersenyum karena sejak empat tahun lalu baru bertemu lagi. Kemudian, setelah sekian lama akhirnya sarif mengungkapkan juga perasaannya kepada Nur, akhirnya nur mendengar pertanyaan yang telah lama ditunggunya  dan mereka pun menjadi sepasang kekasih.  

Kelebihan
Novel yang berjudul ‘Jika Aku Milikmu” mudah dipahami oleh pembaca, mengeksplorasi latar tempat menjadi hal yang menarik karena jarang ditemui novel yang menjadikan Kota Pontianak sebagai latar tempat. Cocok sekali novel ini di kalangan remaja, terlebih lagi untuk yang pertama kali jatuh cinta yang menyimpan keragu-raguan 

Kekurangan 
Memiliki alur cerita yang sedikit lambat pada awal-awal cerita, kemudian dibagian pertengahan baru merasakan sisi yang menarik pada Novel yang berjudul “Jika Aku Milikmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ruang Waktu

  Terima kasih untuk yang sudah-sudah;  Sudah menetap walaupun hanya sekejap Sudah singgah walaupun hanya sementara